top of page
#FieldNotes

Upacara Melasti: Ritual Pembersihan Suci Umat Hindu di Bali Sebelum Hari Raya Nyepi

Updated: Aug 20, 2023

Penulis : Naufal Abimanyu

Penyunting: Via Dellarosa


Gambar 1. Perayaan Upacara Melasti (Sumber: www.padangsambian.denpasarkota.go.id)


Melasti berasal dari kata lasti yang berarti “menuju air”. Dalam konteks prosesi, Melasti dilaksanakan di pura yang berdekatan dengan sumber air kehidupan atau tirta amertha, seperti laut, danau, dan campuran (pertemuan dua buah sungai). Upacara Melasti memiliki fungsi yaitu sebagai penyucian peralatan upacara dan personal dari masing-masing umat yang akan melaksanakan ibadah Tawur Kesanga dan Catur Bhrata Penyepian atau Hari Raya Nyepi Tahun Baru Caka. Sampai saat ini upacara melasti masih dalam pencatatan warisan cagar budaya tak benda.


Upacara Melasti memiliki makna yaitu menghilangkan kotoran dari segala diri dan jagat raya atau sebagai proses pembersihan diri lahir batin manusia dan alam. Upacara Melasti secara simbolik mengingatkan umat untuk selalu membenahi diri agar menjadi pribadi yang lebih baik dengan menghilangkan atau menghanyutkan perilaku serta sifat buruk yang melekat dalam diri.


Melasti dalam sumber Lontar Sang Hyang Aji Swamandala, dirumuskan dalam bahasa Jawa Kuno, menyebutkan “Melasti ngarania ngiring prewatek dewata angayutaken laraning jagat, papa klesa, letuhing bhuwana”. Kalimat tersebut berarti Melasti meningkatkan bakti kepada para dewata manifestasi Tuhan agar diberikan kekuatan untuk menghanyutkan penderitaan masyarakat, menghilangkan papa klesa atau kotoran diri dan kerusakan alam semesta. Sedangkan dalam sumber Lontar Sundarigama menyebutkan bahwa terdapat 5 tujuan Melasti:

  1. Ngiring prewatek dewata. Memiliki arti yaitu Upacara Melasti hendaknya didahului dengan memuja Tuhan dengan segala manifestasinya dalam perjalanan melasti.

  2. Anganyutaken laraning jagat. Memiliki arti yaitu menghanyutkan penderitaan masyarakat.

  3. Anganyutaken Papa kelesa. Memiliki arti yaitu Upacara Melasti bertujuan menuntun umat agar menghilangkan kepapanannya secara individual.

  4. Letuhing Bhuwana. Memiliki arti yaitu alam yang kotor, maksudnya upacara melasti bertujuan untuk meningkatkan umat hindu agar mengembalikan kelestarian alam lingkungan atau dengan kata lain menghilangkan sifat-sifat manusia yang merusak alam lingkungan.

  5. Ngamet sarining amerta ring telenging segara. Memiliki arti yaitu mengambil sari-sari kehidupan dari tengah lautan, ini berarti Upacara Melasti mengandung muatan nilai-nilai kehidupan yang sangat universal.

Sebelum melaksanakan Upacara Melasti, umat Hindu terlebih dahulu melaksanakan persembahyangan yang dipimpin oleh seorang Romo dan Pinandita. Romo dan Pinandita ini memimpin doa-doa dan membacakan kitab yang akan didengar oleh seluruh umat Hindu. Ibadah ini cukup dilaksanakan salam satu kali gelombang peribadatan serta dilaksanakan di Pura Bale Agung. Setelah melaksanakan pembacaan doa, umat akan menuju laut untuk melaksanakan Upacara Melasti sembari membaca doa-doa bersama dengan Pinandita lainnya.


Gambar 2. Rangkaian Pelaksanaan Upacara Melasti (Sumber: Benedictus Oktaviantoro/maioloo.com)


Setelah sampai di tengah laut, pemimpin ritual akan melarung persembahan sesajen berupa hewan ternak (ayam dan bebek) serta bunga yang diletakkan di atas anyaman pandan sembari membacakan doa-doa. Para Pinandita selanjutnya akan mengambil air laut tersebut yang akan digunakan untuk menyucikan umat Hindu dan Pralingga atau alat-alat persembahyangan sebagai wujud atau stana Ida Sang Hyang Widi Wasa (Tuhan).


Air kehidupan atau tirta amertha bisa didapatkan dari sumber mata air yang terdapat di desa atau sumber mata air terdekat yang disucikan oleh masyarakat sekitar. Upacara Melasti yang dilaksanakan di danau hanya menggunakan satu tirta atau satu mata air saja serta pemujaannya kepada Dewi Danuh atau Dewi Gangga sebagai dewi penguasa sumber mata air yang disebut danau. Sedangkan Upacara Melasti yang dilaksanakan di laut berada pada tingkat yang utama atau dalam agama Hindu disebut “utamaning upacara” karena laut merupakan sumber dari seluruh mata air yang ada. Maka dari itu, Upacara Melasti yang dilaksanakan di laut memiliki nilai yang lebih dibandingkan upacara tersebut yang dilaksanakan pada sumber mata air lainnya.



 

Daftar Pustaka


Admin Buleleng. (2021). Makna dan 5 tujuan upacara melasti tradisi hindu. https://buleleng.bulelengkab.go.id/informasi/detail/artikel/57-makna-dan-5-tujuan-upacara-melasti-tradisi-hindu


Dauh, I. W., & Dharma, M. B. S. (2021). Tradisi Melasti dalam Rangkaian Hari Raya Nyepi di Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng. VIDYA WERTTA: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 4(1), 33-46.


Kemdikbud. (2016). Upacara melasti, ritual penyucian diri dari dosa di dunia. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/upacara-melasti-ritual-peyucian-diri-dari-dosa-di-dunia/



Murni, E. (2022, April 12). Upacara Melasti Parangkusumo: Ritual Melarung Sesaji Dan Membasuh Diri Jelang Perayaan Nyepi. Maioloo.com. https://www.maioloo.com/seni-budaya/melasti-parangkusumo/


Suwena, I. W., & HUM, M. (2017). Fungsi dan Makna Ritual Nyepi di Bali. Program Studi Antropologi. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Udayana.

25 views0 comments

Comments


bottom of page