Penulis : Naufal Abimanyu
Penyunting: Ziana Naz
Gambar 1. (Sumber: warisanbudaya.kemdikbud.go.id)
Tanjidor adalah kelompok pemain alat musik pukulan dan tipuan, “brass band”, yang sudah dikenal di Betawi sejak terdapat kampung-kampung budak dari luar Indonesia. Istilah tanjidor berasal dari bahasa Portugis yaitu tangedor (dibaca: tanjedor) yang memiliki arti seseorang yang memainkan alat-alat musik senar atau tali di luar ruangan. Istilah tersebut, dalam praktiknya, tidak lagi tepat karena alat musik pada Tanjidor bukan hanya yang berdawai, melainkan juga alat musik tiup dan pukul.
Menurut Ernst Heinz, seorang musikolog Belanda, berpendapat bahwa tanjidor berasal dari orkes budak pada masa kompeni. Pendapat tersebut turut pula ditegaskan oleh seorang sejarawan Indonesia, yaitu Mona Lohanda. Pada abad ke-18 para pejabat tinggi kompeni yang bermukim di Indonesia mulai membangun vila di luar Kota Batavia, diantaranya terletak di Cililitan Besar, Pondok Gede, Tanjung Timur, Ciseeng, dan Cimanggis. Masing-masing dari mereka memiliki budak, dimana para budak ditugaskan untuk menghibur tuannya serta memeriahkan pesta dan jamuan makan. Alat musik yang mereka mainkan diantaranya yaitu klarinet, piston, trombon, tenor, bas trumpet, bas drum, tambur, dan simbal. Pada tahun 1860, setelah sistem perbudakan dihapus, para budak merdeka dan mereka berinisiatif untuk membentuk perkumpulan musik yang selanjutnya masyhur dengan nama tanjidor.
Fungsi tanjidor secara umum adalah untuk memeriahkan acara-acara seperti pesta perkawinan, arak-arakan pengantin sunat, bebesanan, pawai hari-hari besar, dan sebagainya. Pemain tanjidor terdiri dari 7 hingga 10 orang. Keunikan dari seni musik tanjidor adalah para pemainnya bermain tanpa partitur (tulisan yang digunakan untuk menyampaikan atau menyimpan nada-nada oleh musisi). Mereka tidak mengenal patron atau ketentuan yang baku dalam memainkan alat musik, melainkan menggunakan sistem tangga nada diatonis dalam penerapannya.
Daftar Pustaka
Abdurachman, P. R. (2008). Bunga Angin Portugis di Nusantara: jejak-jejak Kebudayaan Portugis di Nusantara. Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Aru, A. M. (2018). Seni Budaya E-Modul: Seni Musik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Dinas Kebudayaan. (2021, September 28). Mengenal Tanjidor dan Sejarahnya, Grup Musik Orkestra Asal Betawi. https://dinaskebudayaan.jakarta.go.id/disbuddki/news/2021/09/Mengenal-Tanjidor-dan-Sejarahnya-Grup-Musik-Orkestra-Asal-Betawi
Warisan Budaya Takbenda. (2018). Tanjidor. https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=221
コメント