Penulis : Vilda Zahra
Penyunting: Ziana Naz Zahra Hidayat
Gambar 1. Candi Plaosan
(Sumber: Yasuspade | Wikimedia Commons)
Halo, sahabat KAMA! InKAMing kembali hadir untuk membawamu melihat situs-situs arkeologi yang pastinya menambah wawasan, nih! Kali ini kami akan membawa kalian ke perjalanan yang singkat dengan mengunjungi candi-candi yang ada di Yogyakarta dalam 1 hari. Dari nama kotanya saja, kamu pasti udah kepikiran kalau Yogyakarta itu salah satu kota dengan situs arkeologi yang paling banyak. Tanpa berlama-lama lagi, mari kita mulai ceritanya!
Perjalan kali ini dimulai dengan menaiki kereta dari Jakarta ke Yogyakarta. Untuk kalian yang ingin menghemat budget dalam memilih tiket kereta, kalian bisa memesan tiket minimal H-30 keberangkatan, ya, supaya mendapat harga yang lebih murah. Perjalanan dimulai dari pukul 6 pagi dengan Kereta Bengawan dari Jakarta dan sampai di Yogyakarta sekitar pukul 3 sore. Sebab waktu sampai yang sudah sore, kami baru memulai perjalanan mengunjungi candi keesokan harinya.
Gambar 2. Trans Jogja di Halte Malioboro
(Sumber: Dinas Perhubungan DIY)
Pada hari pertama, kami berangkat dari penginapan menuju Candi Kalasan pada pukul 9 pagi. Untuk ke Candi Kalasan kalian bisa menaiki Bus Trans Jogja di Halte Malioboro dengan kode bus 1A. Perjalanan menempuh sekitar 45 menit dan kalian turun di Halte RS. Bhayangkara setelah itu kalian hanya butuh menyeberang. Sebelum masuk jangan lupa beli tiket dulu, ya! Harganya hanya 6 ribu rupiah, murah banget, kan! Candi Kalasan merupakan candi bernapaskan Buddha yang dipersembahkan untuk Dewi Tara.
Gambar 3. Candi Kalasan
(Sumber: BPCB DIY | kebudayaan.kemdikbud.go.id)
Setelah berjalan-jalan di Candi Kalasan, destinasi kami selanjutnya adalah Candi Sari. Jaraknya dekat, kok, jadi kami hanya perlu berjalan menuju Candi Sari sekitar 15 menit saja. Sebelum itu, kalau kalian berniat mengunjungi Yogyakarta di bulan Juli dan sekitarnya, pastikan untuk memakai topi atau payung dan gunakan sunscreen supaya kulit tidak terbakar di bawah cuaca yang sangat panas ini, ya! Nah, sama seperti di Candi Kalasan, di Candi Sari kalian juga perlu membayar 6 ribu rupiah untuk dapat akses masuk. Candi Sari ini candi yang bertingkat dan kalian masih diperbolehkan untuk masuk ke dalam Candi Sari dan melihat dari dekat isi candi. Di masa sekarang, karena lantai 2 candi hanya terbuat dari kayu sehingga ketika kalian masuk yang akan terlihat hanya 3 ruangan dengan dinding yang tinggi.
Gambar 4. Bagian Dalam Candi Sari
(Sumber: Nomo Michael Hoefner | Wikimedia Commons)
Nggak terasa, ya, 2 candi sudah kami kunjungi, tapi bukan berarti trip kami berakhir di sini, loh! Masih ada 2 candi yang menanti, nih. Nama candinya adalah Candi Plaosan Lor dan Plaosan Kidul. Untuk dapat menuju ke sana, kami menggunakan ojek online dari Candi Sari karena tempatnya tidak bisa ditempuh dengan menaiki Trans Jogja. Di Candi Plaosan Lor, kamu harus membayar 10 ribu rupiah dan sudah termasuk tiket Candi Plaosan Kidul. Harganya sedikit lebih mahal dari kedua candi sebelumnya karena memang kompleks candi ini lumayan luas. Kalau menurut kami, harga 10 ribu itu nggak ada apa-apanya dibanding dengan keindahan Candi Plaosan ini. Di Candi Plaosan Lor terdapat 2 candi utama dan bertingkat dua, di dalamnya terdapat 3 arca Buddha di altar persajian. Selain 3 arca itu, ada juga arca yang dipahatkan di dinding yang konon katanya seorang donatur pendiri candi. Lalu, di sekelilingnya terdapat banyak candi perwara dalam keadaan hancur. Selain itu, juga terdapat dua dwarapala besar seperti di Candi Sewu. Sedangkan untuk Candi Plaosan Kidul, candinya tidak terlalu besar dan masih banyak yang belum dipugar.
Gambar 5. Candi Plaosan
(Sumber: Iqbal Fadly | travelinkmagz.com)
Candi Plaosan menjadi penutup dalam acara kunjungan situs kali ini. Perjalanan kali ini memang singkat dan padat, cocok untuk yang punya jatah hari libur tapi nggak banyak. Setelah mengunjungi Candi Plaosan, kami bergegas balik ke penginapan untuk berkemas dan siap kembali untuk menghadapi hiruk pikuk Jakarta. Kami pulang menggunakan kereta pada pukul 9 malam.
Hopefully kami dapat menyapa kembali melalui InKAMing di tahun 2024. Until then, sampai bertemu kembali!
Comments